Bogor, 15 Oktober 2020
Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini sangat penting dilakukan di tengah ancaman kerawanan pangan dan kelaparan akibat pandemik covid 19. Pada tingkat global, tema peringatan tahun ini “Grow, nourish, sustain. Together. Our actions are our future”. Tema ini sangat relevan dengan kondisi kekinian ketika sistem pangan pada tingkat global dan nasional goyah.
Diperlukan upaya kolektif, berkelanjutan dan mendasar untuk keluar dari ancaman krisis pangan. Perubahan yang penting dilakukan adalah pada sistem pangan. Hal ini diungkapkan Said Abdullah, Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP). “Pandemi ini memberikan pelajaran penting karena menampilkan wajah sistem pangan kita yang sesungguhnya. Sistem pangan nasional sangat rentan, tidak resilien ketika ada guncangan dan belum berkeadilan. Oleh karenanya momentum hari pangan harus dijadikan tonggak perbaikan sistem pangan nasional” ujarnya.
Lebih lanjut Said mengungkapkan bahwa kerentanan ini muncul karena besarnya ketergantungan kita pada sistem pangan global yang dikendalikan oleh korporasi dan pemburu rente. Padahal kita memiliki sumber daya pangan yang melimpah dan petani yang kuat. Saatnya kita kembali memperkuat sistem pangan yang berbasis sumber daya lokal.
Perbaikan sistem pangan juga diperlukan mengingat saat ini aspek kedaulatan dan keadilan belum terlihat di dalamnya. Petani belum cukup berdaulat, masih menjadi obyek dan menerima manfaat yang kecil dari sistem pangan yang ada saat ini. Pada saat pandemik ini petani, terutama perempuan tani dan petani muda berdiri pada garis depan, terus bekerja menyediakan pangan untuk seluruh rakyat.
Pentingnya sistem pangan yang adil dan berdaulat bagi petani juga diingatkan Hermanu Triwidodo, Ketua Tani Center LPPM IPB. “Kebijakan dan sistem pangan harusnya didorong dari kepentingan petani sebagai subyek pembangunan pertanian dan penyedia pangan bangsa, bukan dari kepentingan pihak luar” ungkapnya.
Hermanu menambahkan, ke depan, perubahan sistem dan kebijakan pangan harus menempatkan petani pada posisi yang baik. Pemerintah harus lebih sensitif merasakan apa yang dirasakan dan dibutuhkan petani bukan dengan pikiran pemerintah itu sendiri yang justru jauh dari realitas petani.
Pentingnya peran petani dalam masa pandemik ini juga terungkap dari Apni Naibaho, Duta Petani Muda dari Pematang Siantar. Menurutnya, keberadaan petani sangat penting pada situasi sulit seperti saat ini. “saya dan petani di Blok Songo, Pematang Siantar terus menanam pada situasi pandemik ini. Penyediaan pangan harus terus dilakukan walaupun petani sendiri menghadapi berbagai persoalan. Saat sekarang ini saya sebagai petani muda bangga bisa berkontribusi menjaga ketahanan pangan negara” ujarnya.
Apni mengajak semua pihak terutama generasi muda untuk ambil bagian menjadi penjaga negeri ini dengan menjadi petani. Selain itu para orang tua juga diharapkan mampu memberikan dukungan pada anak muda yang mau terjun ke dunia pertanian. “Untuk menguatkan peran kami, petani muda, tentu saja dukungan pemerintah diperlukan. Selain kebijakan dan sistem pangan yang menguatkan posisi petani, pada tataran teknis perlu penguatan kapasitas petani dan fasilitasi dengan peralatan yang modern” pungkasnya.
Dalam rangka perbaikan sistem pangan yang lebih berdaulat, adil dan resilien, KRKP Bersama Tani Center IPB telah mencanangkan Indonesian Food System Summit (IFSS) yang akan digelar tengah tahun 2021. Menurut Said, Pertemuan tersebut digagas untuk menghasilkan gagasan dan model sistem pangan yang berdaulat, adil dan resilien. harapannya gagasan dan model yang dihasilkan dapat menjadi kerangka kebijakan pangan nasional.
Menuju IFSS akan dilakukan serangkaian kegiatan seperti diskusi series dengan multistakeholder yang terlibat dalam sistem pangan. “Dengan pelibatan parapihak maka diharapkan gagasan dan model food sistem yang dihasilkan adalah yang dibutuhkan dan diterima oleh semua kalangan” ujar Said.
Kick off menuju IFSS, akan dilakukan pada acara peringatan hari pangan sedunia pada tanggal 17 Oktober nanti. Peringatan hari pangan akan dikemas dalam bentuk konser virtual dengan menggandeng Rara Sekar, musisi sekaligus pegiat pertanian urban dan Akar Bambu, kelompok musik pro lingkungan.
——————–##———————–
Info lanjut:
Dr. Hermanu Triwidodo, email: petanimerdeka@gmail.com
Said Abdullah, 081382151413, ayip@kedaulatanpangan.org
Apni Naibaho, 081382681534, apni.naibaho@gmail.com