web analytics

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama dengan Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial Luncurkan Program Urban Futures untuk Meningkatkan Partisipasi Orang Muda dalam Mewujudkan Transformasi Sistem Pangan Inklusif dan Berkelanjutan di Manggarai Barat

25
Jan

Labuan Bajo, 24 Januari 2024 – Sebagai upaya dalam menghadapi dampak perubahan iklim di Kabupaten Manggarai Barat, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama dengan Humanis dan Yayasan KEHATI serta anggota Koalisi Pangan Bernas lain yaitu Yakines (Yayasan Komodo Indonesia Lestari) dan KRKP (Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan) meluncurkan program “Urban Futures (UF)”. Program tersebut memadukan sistem pangan perkotaan, kesejahteraan orang muda, dan aksi iklim yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi orang muda dalam mewujudkan transformasi sistem pangan yang inklusif, berkelanjutan, dan tahan iklim. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa dinas pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat, perwakilan orang muda dari berbagai komunitas (Batu Cermin, Gorontalo, Golo Bilas, Labuan Bajo, Wae Kelambu, Golo Pongkor, Compang Longgo, Liang Ndara, Golo Desat, Wae Lolos), perwakilan orang muda pegiat pangan lokal, serta beberapa perwakilan industri F&B dan pariwisata Labuan Bajo.

Dalam mencapai visi dan misi Indonesia Emas 2045, perlu memperhatikan aspek kesejahteraan petani dan nelayan di wilayah masing-masing. Perubahan baik yang timbul dalam upaya program Urban Futures seharusnya bisa dinikmati oleh petani dan nelayan sebagai produsen pangan. Sebagaimana yang dikatakan Jarot Indarto, Ph.D selaku Direktur Pangan dan Pertanian di Kementerian PPN/Bappenas, “Prioritas kami hingga tahun 2027 adalah penguatan pangan lokal, penguatan sumber pangan lain seperti sumber pangan akuatik yang menjadi potensi daerah pesisir. Selain itu, ada prioritas lain yang akan kami fokuskan seperti penanganan susut dan limbah pangan, biofortifikasi untuk memperkaya zat gizi dalam suatu bahan pangan, serta penyajian data sebagai dasar pengambilan keputusan”

Program Urban Futures (UF) adalah program global berdurasi 5 tahun (2023–2027). Program ini dikelola oleh Hivos, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), RUAF Global Partnership on Sustainable Urban Agriculture and Food Systems (RUAF-CIC), serta mitra, jejaring, dan pakar lokal. Program Urban Futures dirancang secara kolaboratif bersama Fondation Botnar dan akan dilakukan di 2 wilayah yaitu di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kota Bandung, Jawa Barat. Program Urban Futures di Manggarai Barat akan dilakukan di 10 komunitas yaitu Komunitas Batu Cermin, Gorontalo, Golo Bilas, Labuan Bajo, Wae Kelambu, Golo Pongkor, Compang Longgo, Liang Ndara, Golo Desat, dan Wae Lolos. Komunitas tersebut dipilih karena perkembangannya yang pesat, serta perannya dalam menghubungkan wilayah perkotaan dan komunitas tapak. Selain itu, beberapa wilayah juga memiliki keanekaragaman pangan lokal sehingga dapat mendukung transformasi sistem pangan lokal Kabupaten Manggarai Barat.

“Orang muda memiliki identitas dan posisi unik dalam masyarakat, namun ruang-ruang atau ekosistem dalam sistem pangan yang dapat mewadahi aspirasi orang muda masih belum tersedia” ucap Rebecca, perwakilan dari Pamflet Generasi, salah satu mitra program Urban Futures.

Berkaca dengan realita yang diucapkan oleh Rebecca, program Urban Futures (UF) diharapkan dapat meningkatkan ruang partisipasi orang muda dan partisipasi dengan aktor lain guna memengaruhi proses pengambilan keputusan dalam kebijakan dan akses terhadap kesempatan kerja yang berkualitas di sektor pangan.  Kebijakan yang dimaksud diharap dapat menciptakan ekosistem pangan kota yang inklusif dan berkelanjutan serta tahan iklim.

Urban Futures percaya bahwa partisipasi wirausaha muda bukan hal baru namun ekosistem yang mewadahi masih minim, misalnya Angel Biu selaku perwakilan orang muda dari UMKM Hekang Dite yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan, “Saya membuat bisnis yang tidak biasa, yakni bisnis kecap raping yang memanfaatkan potensi sisa gula aren di desa saya yang sering kali tidak termanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai tambah ekonomi dan ramah lingkungan. Harapannya dengan adanya produk-produk lokal yang dikembangkan oleh anak muda [orang muda], masyarakat tidak perlu lagi membeli di kios (warung)”. Orang muda seperti Angel Biu menjadi salah satu contoh nyata mengenai peran orang muda dalam sistem pangan sekarang ini.

“Orang muda bukan masa lalu dan bukan masa depan, tetapi masa sekarang. orang muda harus aktif, kreatif, dan inovatif untuk memanfaatkan sumber daya lokal”, Pesan dari Angel Biu.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Marianus Nahak, orang muda yang mendirikan usaha kopi Manggarai (Kopi Wamor). “Kopi Manggarai tidak harus semuanya diekspor, tapi kita perlu tinggalkan sebagian untuk bisa dinikmati oleh masyarakat Manggarai. Tidak hanya masyarakat di luar sana yang membutuhkan kopi berkualitas baik, namun masyarakat lokal Manggarai sendiri juga berhak menikmati kopi yang berkualitas.”

dr. Yulianus Weng, M. Kes, Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat menyatakan, “Kegiatan Urban Futures ini kami sambut baik karena menjadi salah satu upaya kolaborasi dan partisipasi yang melibatkan orang muda dan petani kita dalam penguatan sistem pangan di Manggarai Barat”

Petrus Antonius Rasyid, selaku Kepala Bappeda Manggarai Barat, menyampaikan bahwa saat ini Manggarai Barat sedang dalam concern mendorong pariwisata yang bisa menggerakkan sektor lain, seperti sektor pertanian, dan pangan. Ia menuturkan, “Kami berupaya mengembangkan sistem pangan yang berkelanjutan serta pangan yang inklusif” Melalui Program Urban Futures yang dilaksanakan oleh Koalisi Pangan Bernas bersama dengan Konsorsium ASPPUK, Perkumpulan Pamflet Generasi dan Yayasan Prestasi Junior Gemilang Indonesia di Kabupaten Manggarai Barat, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi orang muda dalam mewujudkan transformasi sistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Comment