Jelang akhir tahun 2021, pangan dan pertanian masih dalam kondisi rentan. Sistem pangan rapuh ketika dihadapkan guncangan mendadak selama pandemi COVID-19. Guncangan masif menurunkan akses penduduk terhadap pangan. Laporan FAO yang diterbitkan bulan November 2021, memaparkan bahwa 811 juta orang kepalaran dan tiga milyar penduduk tidak mampu membeli pangan sehat. Jika krisis pandemi berlanjut, maka satu milyar lagi penduduk segera menyusul masuk kategori tidak mampu akses pangan sehat, dengan kata lain satu dari tiga orang di dunia mengalami kurang gizi.
Memperbaiki situasi ini dalam waktu cepat, bisa dikatakan mustahil ditengah kondisi daya dukung sistem pangan yang terus menurun. Degradasi lingkungan hidup, perubahan iklim, ketimpangan dan kerentanan sosial terus memburuk dan memperberat upaya pemulihan sistem pangan kedepan. Kerusakan hutan dan keanekaragaman hayati, kualitas kesuburan tanah terus menurun, air untuk pertanian semakin menyusut, cuaca ekstrem yang makin intensif, ledakan hama dan penyakit makin serius adalah bentuk-bentuk realitas yang kita saksikan di lapangan.
Komitmen global untuk reformasi sistem pangan telah digerakkan PBB melalui UN Food Systems Summit 2021, namun belum ada pergerakan signifikan pada level nasional yang menegaskan urgensi pembenahan sistem pangan secara menyeluruh. Semua masih berjalan seperti biasa, menggunakan cara-cara lama dan seolah baik-baik saja. Dalam kondisi ini, cita-cita kedaulatan pangan berada di persimpangan jalan, antara menuju perbaikan atau mengalami pembusukan.
Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) sepanjang tahun 2021 menjadi pelaku dan saksi atas pergulatan hal tersebut diatas. Bersama dengan petani, pelaku lokal dan pemerintah daerah, KRKP menemukan fakta-fakta kondisi lokal yang menunjukkan bahwa situasi kedaulatan pangan makin memburuk ditengah tantangan yang makin berat. Namun demikian, ada banyak kisah-kisah sukses yang memberi harapan, jika terus dikembangkan akan menjadi faktor pendorong menuju cita-cita kedaualatan pangan.
Catatan kedaulatan pangan 2021 ini adalah catatan tahunan pengalaman KRKP melalui program-programnya yang bersentuhan langsung dengan para pelaku di lapangan. Tidak sekedar cerita, namun kisah-kisah program KRKP ini mengandung makna mendalam refleksi atas kebijakan untuk kedaulatan pangan. Fakta-fakta lapangan yang ditemukan menjadi pentunjuk mengeni urgensi pengembangan kebijakan berbasis fakta (evidence based policy) dan saran-saran penting lainnya kepada para pihak untuk menegakkan kedaulatan pangan bangsa.