KONTEKS
Sumber pangan pokok lebih dari 95% pendudukan, beras berasal dari tanaman padi yang dihasilkan oleh 14,15 juta keluarga atau 54,13% dari total Rumah Tangga Pertanian Indonesia
Padi rentan dampak perubahan iklim dan memiliki kontribusi emisi gas rumah kaca 13% terhadap emisi gas rumah kaca di Indonesia. Pada 2030, emisi gas rumah kaca di Indonesia diperkirakan sebesar 478.503,66 Gg CO2 eq dan menurunkan produksi.
Praktik budidaya belum sejalan dengan prinsip keberlanjutan (penggunaan pestisida dan pupuk kimia sintetik terus meningkat). Kapasitas petani dan kelembagaannya masih lemah. Akses petani dan penggilingan kecil terhadap teknologi, informasi dan pengetahuan serta lembaga keuangan masih rendah.
Kebijakan pemerintah belum mampu membawa keadilan bagi semua pelaku dalam rantai nilai beras. Petani masih menerima manfaat dan keuntungan paling sedikit.
GOALS
Mengurangi dampak iklim pada produksi beras di Indonesia, berkontribusi pada indikator SDGs No. 1, 2, 4, 8, 12 dan pencapaian Indikator Ekonomi Hijau dengan mengurangi emisi CO2 per unit nilai tambah dan menyumbang pada pencapaian target pengurangan emisi nasional (NDC)
TUJUAN KHUSUS
Kondisi pemungkin dan kebijakan pendukung untuk produksi beras berkelanjutan yang diciptakan melalui fasilitas dialog kebijakan.
Model tata kelola sektor beras berkelanjutan yang lebih inklusif dikembangkan melalui fasilitasi multi-stakeholder.
Peluang akses pasar untuk beras berkelanjutan meningkat melalui fasilitasi pelibatan sektor sawasta.
Peningkatan akses terhadap peluang pembiayaan bagi produsen beras melalui bantuan teknis dan model bisnis baru.
Proyek yang dikelola dengan tata kelola yang akuntabel dan transparan.
Hasil Langsung
Kondisi pemungkin dan kebijakan pendukung untuk produksi beras berkelnjutan yang disusun melalui fasilitas dialog kebijakan.
Model tata kelola sektor beras berkelanjutan yang lebih inklusif dikembangkan melalui fasilitas multi-stakeholder.
Peluang akses pasar untuk beras berlekanjutan ditingkatkan melalui fasilitas keterlibatan sektor swasta.
Akses ke peluang pembiayaan bagi produsen beras meningkat melalui bantuan teknis dan model bisnis baru.
Proyek yang dikelola dengan baik yang mencapai tujuannya, dikomunikasikan kepada pemangkuk kepentingan, dan memastikan penggunaan sumber daya yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
Target Group
STRATEGI
LOKASI PROYEK
AKTIVITAS
Aktivitas Utama Output 1
Mengumpulkan data, informasi dan pengetahuan – mendokumentasikan praktik baik untuk kebijakan berbasis bukti.
Dialog kebijakan untuk memungkinkan beras berkelanjutan diakui dan bisa diperjualbelikan.
Mengembangkan kebijakan dan pedoman produksi beras berkelanjutan untuk mendukung kemitraan di tingkat kabupaten.
Aktivitas Utama Output 2
Penguatan kapasitas kelembagaan pemangku kepentingan beras berkelanjutan di tingkat kabupaten.
Mengembangkan standar, kriteria dan indikator untuk platform beras berkelanjutan.
Mengembangkan forum multi-stakeholder di tingkat nasional dan kabupaten.