Bagaimana pestisida dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko kanker payudara? Meriel Watts PHD menuliskannya dalam sebuah buku yang berjudul “Pesticides & Breast Cancer: A Wake Up Call“. Buku ini memaparkan bagaimana bahayanya pestisida kimia terhadap lingkungan dan juga manusia, terutama perempuan yang ada di Asia Pasifik. Faktanya, di negara New Zealand yang merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat insiden penyakit kanker payudara tertinggi di dunia.
Pada bagian ini menggambarkan kondisi dibanyak negara berkembang terutama di kawasan Asia Pasifik. Penyakit kanker payudara merupakan masalah yang serius pada perempuan akibat paparan dari penggunaan pestisida yang tinggi dalam pertanian. Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar tenaga kerja di sektor pertanian adalah perempuan. Faktanya lebih dari 50% angka perempuan yang bekerja di bidang pertanian di Asia (IFAD 2002). Contoh lainnya, di negara Bangladesh, Kamboja, China, India, Lao PDR, Vietnam, dan India lebih dari 70% pekerja di pertanian adalah perempuan. dan angka tersebut naik hingga 98% di Bhutan dan Nepal, Papua new guini 84%, Australia 4% dan Selandia Baru 6% (Balakrishnan & Fairbairn-Dunlop 2005).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Survei Pertanian antar Sensus (Sutas) 2018 menyebutkan bahwa jumlah petani perempuan di Indonesia sekitar 8 juta orang. Artinya, hampir 24 persen dari 25,4 juta orang petani adalah petani perempuan. BPS juga mencatat, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan perempuan sebagai pemimpin dalam rumah tangga berjumlah sekitar 2,8 juta rumah tangga. Fakta tersebut menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang terlibat dalam sektor pertanian cukup besar.
Namun, di tengah peran strategis petani perempuan dalam mendukung kegiatan pertanian, mereka dihadapkan pada berbagai permasalahan yang mengancam kualitas hidup mereka. Aktivitas produksi di lahan pun banyak digeluti oleh perempuan. Sehingga perempuan secara tidak langsung terpapar residu pestisida yang telah diaplikasikan. Akibatnya dalam jangka waktu yang agak panjang, banyak perempuan menderita kanker payudara yang disebabkan penggunaan yang tinggi di lahan. Terkait hal tersebut, keberadaan buku ini menjadi pemicu timbulnya gerakan peduli terhadap perempuan dan lingkungan.
What is Pesticides?
Pestisida adalah senyawa kimia yang dirancang atau digunakan untuk membunuh, mengendalikan atau mempengaruhi fisiologi dan tingkah laku suatu organisme (hama/OPT) di bidang pertanian. Bagaimana bahaya pestisida bagi tubuh? Pestisida dapat mempengaruhi atau menginisiasi tumor, karsinogen, kelenjar susu, sistem imun tubuh, komunikasi antar sel, sistem endokrin dan mekanisme tubuh lainnya.
Keracunan akibat paparan pestisida merupakan masalah bagi seluruh dunia, terutama sebagian besar pada negara-negara berkembang. Kondisi ini terjadi dimana pekerja/buruh tani yang kebanyakan perempuan tidak memiliki akses atau jaminan kesehatan. Keracunan akut, cacat seumur hidup, atau kondisi tubuh yang lemah banyak dialami oleh jutaan perempuan tani setiap tahun. Tidak ada data yang akurat yang dapat menjelaskan dampak atau bahaya dari pestisida yang sebenarnya. Paparan pestisida setiap waktu terhadap kehidupan perempuan dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Perkembangan kanker payudara di mulai dari adanya rangsangan terhadap sel kanker payudara atau sel tumor.
Selain itu faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap epidemi kanker payudara. Residu atau pencemaran pada lingkungan seperti kontaminasi terhadap ASI atau pada kemasan susu formula bayi karena lingkungan produksinya yang beracun. Hal ini menyebabkan banyak ibu hamil atau menyusui tidak memberikan ASI kepada bayinya. Sehingga bayi tersebut kekurangan nutrisi dan akan rentan terhadap penyakit terutama penyakit kanker. Solusi dari masalah tersebut adalah bukan tidak memberikan ASI kepada bayi atau anak tetapi memusnahkan dan membuang kontaminan dari ASI dan susu formula. Seperti yang dikatakan Sandra Steingraber (2005),
“seharusnya setiap anak bebas dari makanan yang beracun tetapi sekarang tidak ada anak di dunia ini yang bebas dari bahaya tersebut karena umumnya ASI atau susu formula yang dikonsumsi mereka sudah terkontaminasi. Dan kontaminasi tersebut berasal dari pestisida DDT yang masih ada hingga saat ini, yang pertama kali ditemukan adanya kontaminan dalam susu manusia pada tahun 1951”.
Ada hal yang menghubungkan keterkaitan pestisida dengan perkembangan kanker payudara yaitu mutu atau kualitas pestisida.
The Standing Committee of European Doctors (CPME 2005) menyimpulkan bahwa dokter percaya penyakit kronis khususnya kanker, merupakan penyakit yang harus diwaspadai. Laju perkembangan penyakit kanker meningkat di negara industri sejak tahun 1950. Kanker menyerang semua umur dan polusi kimia akibat pestisida dapat berkontribusi terhadap serangan kanker. Dokter mengatakan bahwa ini merupakan kensekuensi dari degradasi lingkungan dan pencemaran lingkungan yang serius. Hal ini juga merupakan ancaman bagi anak-anak dan manusia di dunia.
Untuk beberapa pestisida seperti yang ditegaskan Brody & Rudel (2003); Evans (2006), bahwa kualitas atau performence pestisida berbahan aktif DDT dan dieldrin memiliki hubungan yang positif dengan perkembangan kanker payudara. Penelitian mengenai daftar atau nama pestisida yang berbahaya bagi manusia masih sangat sedikit dilakukan.Bahkan sudah lama sekali tidak dilakukan penelitian mengenai identifikasi terhadap banyak pestisida yang berpotensi mengganggu mekanisme atau fisiologi tubuh suatu organisme. Serta implikasinya terhadap kanker terutama kanker payudara pada perempuan. Tidak ada keraguan bahwa paparan terhadap bahan kimia sintetik yang toksik, berkontribusi secara signifikan dalam perkembangan kanker di seluruh dunia, termasuk kanker payudara pada perempuan.
Ada banyak jenis pestisida, kontaminan atau bahan tambahan yang diidentifikasi memiliki potensi meningkatkan resiko kanker payudara pada perempuan. Penyakit kanker payudara dan perkembangannya adalah suatu proses yang sangat kompleks, dan belum diketahui sama sekali detailnya. Kemungkinan besar pestisida juga mempengaruhi dalam proses tersebut. Perlu dipelajari lebih lanjut mengenai mekanisme seluler dari perkembangan kanker payudara dan keterkaitan pestisida dalam perkembangan penyakit tersebut.
Banyak sekali yang harus kita ketahui mengenai faktor apa saja yang menyebabkan kanker payudara dan bagaimana cara pencegahan serta meminimalisir dampak dari penggunaan pestisida. Bagaimanapun juga banyak pihak yang terlibat dalam masalah ini. Masalah ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan tempat tinggal kita. Perusahaan pestisida seharusnya mencantumkan dampak dan cara penggunaan yang aman bagi konsumen secara detail pada setiap label kemasan pestisida yang diedarkan. Monitoring harus dilakukan oleh setiap orang pada semua pestisida yang berpotensi menyebabkan penyakit kronis pada manusia dan pencemaran terhadap lingkungan. Selain itu perlu dilakukan pemantauan terhadap peraturan dan proses manajemen pestisida baik secara nasional maupun internasional.
Write by : Siti Rizkah Sagala