web analytics

Panen Manis di Tengah Pandemi

13
Jul

Desa Hewa,
Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur

Flores Timur, Panen padi yang berlangsung pada selasa, 30 juni 2020 di Desa Hewa terasa manis bagi petani dan masyarakat. Pasalnya padi yang telah mereka tanam sejak bulan April memberikan hasil yang menggembirakan di tengah pandemi yang sedang berlangsung hampir di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Flores Timur.

Desa Hewa sendiri sebenarnya telah mengenal konsep budidaya tanaman padi. Tetapi padi yang mereka tanam dari jaman leluhur hingga sekarang adalah padi ladang atau padi gogo. Beberapa tahun terakhir tepatnya pada tahun 2016, Pemerintah menggalakkan ekstentifikasi pertanian padi sawah ke beberapa wilayah di Timur Indonesia untuk meningkatkan produksi beras nasional. Desa Hewa merupakan salah satu desa yang memperoleh program ekstentifikasi sawah tersebut. Lahan Seluas 200 hektar disulap menjadi lahan padi sawah, sayangnya masyarakat yang baru mengenal budidaya padi sawah saat itu belum mampu untuk mengolah lahan yang tersedia secara maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan presentase pemanfaatan lahan sawah yang sudah dibuka  hanya 25% atau seluas 50 hektar saja.

Sekolah lapang biointensive padi diinisiasi di Desa Hewa pada bulan Februari 2020 untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas petani dalam budidaya padi sawah. Sekolah lapang tersebut menggandeng swasta PT WiSH Indonesia sebagai pihak penyedia input pertanian agens hayati, dan pendamping Sekolah Lapang, begitu pun BUM Desa Hewa sebagai aktor penyedia input pertanian di dalam desa.

Tepat Empat bulan setelah berlangsungnya sekolah lapang tersebut, tiga petak sawah yang dijadikan sebagai tempat belajar bersama dalam sekolah lapang tersebut panen. Tiga Petak sawah ditanami dengan tiga varietas yang berbeda, yaitu galur IF 8, IF 17, dan galur 88 yang berdampingan dengan varietas lokal disana. Panen tersebut menjadi angin segar untuk masyarakat Desa Hewa, varietas introduksi dari daerah luar ternyata cocok dan dapat berproduksi dengan baik di lahan milik mereka. Selain itu pengetahuan yang telah didapat dari sekolah lapang biointensive sebelumnya mampu memberikan bukti pembelajaran yang nyata, bahwa budidaya tanaman padi sawah dengan menggunakan pendekatan agroekologi memberikan produksi yang baik dan berkelanjutan

Hasil panen tersebut rencananya akan diolah oleh masyarakat dengan bantuan BUM Desa hewa untuk dijadikan benih kembali. Selain itu beras yang sudah diolah dan dikemas oleh BUM Desa Hewa akan dipasarkan ke masyarakat. BUM Desa Hewa sendiri menargetkan 11 Desa di kecamatan Wulanggitang sebagai pasar beras di masa depan. Salah satu langkah yang ditempuh masyarakat dan BUM Desa Hewa untuk menjamin mutu beras mereka adalah dengan menguji secara ilmiah beras produk dan analisis kesuburan tanah di laboratorium ICBB bogor. Ayu Tani dan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan pangan dengan dukungan Oxfam Indonesia saat ini mendukung penuh inisiasi masyarakat Desa Hewa dalam mengoptimalkan budidaya padi dan mendorong tercapainya kemitraan antara petani dengan pihak lain seperti BUM Desa dan Swasta.

Leave a Comment