Bogor 24 September 2023. Dalam rangka memperingati Dies Natalis IPB ke 60 dan Hari Tani Nasional tahun 2023, Tani Nelayan Center (TNC) IPB University didukung oleh Gerakan Petani Nusantara dan […]
Dengan tipe piramida penduduk ekspansif, maraknya pernikahan anak usia dini, serta pendidikan seksual yang kurang karena masih dianggap tabu oleh budaya ketimuran yang penuh dengan sopan santun dan sanksi sosial […]
Nusa Dua, Bali 22 Agustus 2023 – Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025 menggambarkan ekonomi yang lebih tangguh, inklusif, berorientasi pada rakyat, dan berpusat pada rakyat. Pertumbuhan ekonomi yanginklusif […]
Jakarta, 15 Agustus 2023 – Pada tahun 2023 ini, Indonesia tengah menjadi Ketua Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Berdasarkan ASEAN Economic Integration Brief edisi Desember 2022, kawasan Asia Tenggara sendiri […]
Beralih ke masa penjajahan. Masa ini ternyata juga tidak membawa angin segar pada kondisi pangan dan petani di Indonesia. Harga komoditas rempah yang sedang naik daun di pasar Eropa ternyata […]
“Pemuda-pemudi! Engkau sekarang hidup dalam satu zaman yang penuh dengan soal-soal, satu zaman yang penuh dengan problem. Salah satu dari pada problem-problem itu ialah problem makanan rakyat. Engkau telah mengalami […]
“Ada daerah-daerah di mana posisi penduduk perdesaan ibarat orang yang selamanya berdiri terendam dalam air sampai ke leher, sehingga ombak yang kecil sekalipun sudah cukup untuk menenggelamkannya.” -R.H Tawney dalam […]
Siapa bilang bapak dari BlitarBapak kita dari PrambananSiapa bilang Indonesia Lapar Indonesia banyak makanan Lirik di atas merupakan salah satu lagu ciptaan Sukarno yang dikutip oleh JJ Rizal dalam menulis […]
Ignasius Ite couldn’t always afford rice, but he always had his jali-jali. “When we had no money we milled jali-jali,” he reminisced. “maybe if we had it [jali-jali] now, it […]
The COVID experience was almost all bad, especially in Indonesia. Its disruption to everyday patterns and habits caused a loss of livelihood as well lives. But this kind of disruption […]
KRKP mendefinisikan kedaulatan pangan sebagai hak setiap orang, kelompok masyarakat dan negara untuk mengakses dan mengontrol berbagai sumberdaya produktif serta dalam menentukan kebijakan produksi, distribusi dan konsumsi pangannya sesuai dengan kondisi ekologis, social, ekonomi dan budaya khas masing-masing. Dengan definisi demikian kedaulatan pangan berbeda dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan tidak mempedulikan dari mana dan oleh siapa pangan di produksi. Ketahanan pangan juga kurang memperhatikan hak rakyat atas sumber produktif. Akses terhadap sumber produksi justru terbatas dan dibatasi.