Labuan Bajo, 18-20 Juli 2024 – Visi mewujudkan Manggarai Barat bangkit menuju Manggarai Barat mantap dapat dicapai melalui transformasi sistem pangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Konsorsium Pangan Bernas berkolaborasi […]
Solo, 12 Juli 2024. Dampak Perubahan Iklim makin mengancam pangan dan kehidupan terutama masyarakat pedesaan secara nyata. Secara khusus petani dan perempuan tani menjadi kelompok yang paling rentan terkena dampaknya. […]
Larantuka, 5 Juli 2024. Local champion atau penggerak lokal Koalisi Pangan Baik dari Desa Hokeng Jyaa, Hewa, Aransisa dan Kawalelo berkumpul di aula Bapelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Pengembangan Daerah) […]
Kekeringan, banjir bandang, dan pergeseran musim adalah masalah yang semakin sering dihadapi oleh para petani. Hal ini disebabkan oleh memburuknya kondisi bumi akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia. Fenomena El-nino […]
Menurut United States Department of Agriculture (2024), volume produksi beras nasional selama kurun waktu 2020 hingga 2023 tidak melebihi konsumsi masyarakat. Data menunjukkan, bahwa pada tahun 2023, Indonesia hanya memproduksi […]
Gotong royong kerapkali dicerminkan oleh masyarakat pedesaan, dimana orang berkumpul sambil bekerja bersama membersihkan lingkungan, membangun rumah panggung, atau mempersiapkan sebuah pesta rakyat. Kegiatan gotong royong di pedesaan kadangkala diawali […]
Labuan Bajo, 22-23 April 2024 – Menindaklanjuti dari kegiatan diskusi atau Focus Group Discussion (FGD) bersama para pemangku kepentingan di Manggarai Barat pada 16-17 April 2024 lalu, Koalisi Pangan Bernas […]
Labuan Bajo, 16-17 April 2024 – Pembangunan sistem pangan oleh orang muda dengan memastikan keseimbangan dan sinkronisasi pada semua bagian dalam sistem pangan dan sektor lainnya menjadi salah satu upaya […]
Pertanian merupakan hal mendasar dan penting bagi sebuah masyarakat. Pertanian menjadi sarana untuk menopang kehidupan dan penyedia kebutuhan pangan untuk menjamin ketahanan pangan. Komoditas pangan terdiri dari pangan nabati dan […]
“Pangan merupakan soal hidup-matinya suatu bangsa; apabila kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi maka akan terjadi “malapetaka” oleh karena itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal, dan revolusioner” (Ir. Soekarno). Begitu kira-kira […]
KRKP mendefinisikan kedaulatan pangan sebagai hak setiap orang, kelompok masyarakat dan negara untuk mengakses dan mengontrol berbagai sumberdaya produktif serta dalam menentukan kebijakan produksi, distribusi dan konsumsi pangannya sesuai dengan kondisi ekologis, social, ekonomi dan budaya khas masing-masing. Dengan definisi demikian kedaulatan pangan berbeda dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan tidak mempedulikan dari mana dan oleh siapa pangan di produksi. Ketahanan pangan juga kurang memperhatikan hak rakyat atas sumber produktif. Akses terhadap sumber produksi justru terbatas dan dibatasi.