Labuan Bajo, 31 Agustus 2024 – Peran orang muda yang sangat besar bagi perubahan di masa mendatang memberikan tantangan serius untuk dapat melibatkan orang muda secara bermakna dalam setiap pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, implementasi program, dan lain sebagainya. Orang muda memiliki energi, kreativitas, dan semangat untuk menginisiasi transformasi positif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pangan. Melalui edukasi dan pemberdayaan, orang muda dapat berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan dan mengimplementasikan solusi inovatif yang mendukung keberlanjutan pangan. Investasi pada orang muda terkait sistem pangan tidak hanya akan menghasilkan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja. Termasuk juga perdamaian dan stabilitas politik, serta secara langsung mendukung transisi ke sistem pangan berkelanjutan. Pada tanggal 5-9 Agustus 2024 lalu dilakukan pertemuan perwakilan orang muda Manggarai Barat pada Kegiatan Lingkar Belajar yang dilakukan secara langsung atau luring di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh orang muda dari 10 wilayah yaitu Batu Cermin, Wae Kelambu, Gorontalo, Labuan Bajo, Golo Bilas, Pantar, Compang Longgo, Wae Lolos, Liang Ndara, dan Golo Desat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Urban Futures oleh Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) dan Konsorsium Pangan Bernas yang beranggotakan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI), Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) dan Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES). Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung terwujudnya sistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan Lingkar Belajar juga dilakukan secara kolaboratif bersama dengan Pamflet Generasi dan Rise Foundation.
Ferdinandus Mau Manu selaku Koordinator Program YAKINES menyatakan, “sistem pangan Manggarai Barat memiliki tantangan yang serius dan Komunitas orang muda di wilayah-wilayah ini harus kuat karena pembangunan Manggarai Barat ada di tangan orang muda”
Pada kegiatan tersebut perwakilan orang muda yang hadir berkomitmen untuk membentuk forum pangan orang muda Manggarai Barat. Komunitas orang muda “Lino Tana Dite” yang berarti “Bumi Rumah Kita” sebagai wajah baru orang muda yang memiliki harapan positif akan masa depan sistem pangan yang berkelanjutan, adil, dan inklusif di Manggarai Barat. Mimpi-mimpi besar perwakilan masing-masing wilayah juga dirancang begitu apik oleh orang muda seperti orang muda Gorontalo memiliki mimpi yang besar untuk implementasi pertanian organik dari rumah produksi kompos kemudian akan diekspor. Orang muda Golo Desat memiliki mimpi agar dapat mewujudkan agrowisata komoditi dan pangan lokal dan orang muda Pantar memiliki mimpi 10 tahun kedepan Pantar akan menjadi wilayah yang subur dengan berbagai tanaman pangan lokal.
“saya yakin orang muda masing- masing punya tangan yg kuat, punya kaki yang bisa melangkah, punya daya imajinasi yang bisa kita gunakan untuk mengubah Manggarai Barat yang lebih baik. Kamu orang muda semua adalah bagian penting untuk perubahan di komunitasmu dan kemajuan di hidupmu.” Ucap Said Abdullah selaku Koordinator Nasional KRKP. Lino Tana Dite dapat menjadi ruang orang muda untuk perlahan mewujudkan mimpi masing-masing wilayah melalui diskusi, ruang berbagi pengetahuan dan informasi, serta mengembangkan usaha orang muda Manggarai Barat. Komunitas Lino Tana Dite mencakup semua orang muda Manggarai Barat yang memiliki visi dan misi yang sama untuk transformasi sistem pangan dan pelestarian pangan lokal di Manggarai Barat dan menjadi bagian dari upaya untuk terus membuka ruang bagi orang muda agar terlibat secara bermakna dalam mewujudkan Manggarai Barat Bangkit menuju Manggarai Barat Mantap.