Labuan Bajo, 16 Oktober 2024 – Kondisi perubahan iklim yang mengancam ketersediaan pangan daerah saat ini menjadi fokus program berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Manggarai Barat. Mendorong transformasi sistem pangan agar lebih inklusif dan berkelanjutan menjadi salah satu solusi atas tantangan tersebut.
Konsorsium Pangan Bernas, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, komunitas lokal, orang muda, wirausaha, akademisi, dan para pihak lainnya bersama-sama menginisiasi Forum Multipihak Sistem Pangan atau Multi-Stakeholder Forum (MSF) di Manggarai Barat. Pembentukan forum multipihak ini didukung oleh program Urban Futures di Manggarai Barat.
Urban Futures adalah sebuah program global yang memadukan sistem pangan perkotaan, kesejahteraan orang muda, dan aksi iklim. Di Indonesia, program ini dikelola oleh Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) dan diimplementasikan di dua wilayah, yaitu Bandung dan Manggarai Barat. Salah satu mitra Implementasi program Urban Futures di Manggarai Barat adalah Konsorsium Pangan Bernas yang beranggotakan Yayasan KEHATI, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), dan Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES).
Forum Multipihak Sistem Pangan atau Multi-Stakeholder Forum (MSF) merupakan wadah kolaborasi untuk memberikan solusi-solusi inovatif, dalam rangka memperkuat sistem pangan di Kabupaten Manggarai Barat agar lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Kita harus bermitra dengan berbagai stakeholder. Saat ini kita di forum multipihak ini punya banyak mitra yang bisa bekerja sama. Kuncinya adalah transparansi serta akuntabilitas, selanjutnya kita bisa mengarahkan dan mendorong orang muda, pemerintah hingga sampai pada kecamatan dan desa,” ucap Bapak Fransiskus Sales Sodo selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, sekaligus Ketua Forum Multipihak Sistem Pangan Kabupaten Manggarai Barat.
Pada 16 Oktober 2024, bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia yang bertema “right to foods for a better life and a better future” (“hak atas pangan untuk kehidupan dan masa depan yang lebih baik”), Forum Multipihak Sistem Pangan Kabupaten Manggarai Barat resmi diluncurkan. Peluncuran ini menandai dimulainya kerja-kerja bersama untuk Manggarai Barat yang lebih baik.
Peluncuran Forum Multipihak Sistem Pangan dilakukan secara hybrid yaitu secara luring di Puncak Waringin Labuan Bajo dan daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak seperti Badan Pangan Nasional (Bapanas), Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Manggarai Barat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, organisasi masyarakat sipil, perwakilan orang muda, perwakilan pihak swasta, akademisi, komunitas/asosiasi lokal, lembaga keagamaan, UMKM, perwakilan dari kelompok difabel, hingga terbuka untuk masyarakat umum.
“Adanya forum multipihak ini adalah upaya untuk membangun kemandirian pangan di Manggarai Barat secara bersama-sama; pengembangan ekosistem pangan dari hulu sampai hilir dan harus menjadi tanggung jawab bersama. Multi-stakeholder Forum ini diharapkan menjadi ruang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi di bidang pertanian dan pangan yang unggul, adil, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P. selaku Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur pada sambutannya.
Forum Multipihak Sistem Pangan di Manggarai Barat secara resmi diatur dalam Surat Keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor 253/KEP/HK/2024. Surat Keputusan ini diharapkan dapat memperkuat posisi forum multipihak untuk melakukan perubahan besar pada sistem pangan di Manggarai Barat.
“Kami orang muda Manggarai Barat menyatakan besar harapan kami, dengan kehadiran forum multipihak ini, agar semakin banyak orang muda yang terlibat dalam pelestarian pangan lokal kita. Perlu kita ketahui bersama, makanan yang ada di piring kita adalah hasil kerja keras luar biasa yang dilakukan oleh para petani, maka dari itu mari bersama-sama kita melakukan sesuatu untuk sistem pangan Manggarai Barat yang lebih baik lagi,” jelas Fransiska Roveinita selaku perwakilan orang muda Manggarai Barat pada orasinya.
Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada 15 Oktober turut mengawali kegiatan peluncuran. Kegiatan meliputi edukasi terkait keberlanjutan lingkungan, pameran pangan lokal dan UMKM, serta seminar dan diskusi pangan yang melibatkan berbagai pelaku pangan. Kelompok orang muda “Lino Tana Dite” juga turut terlibat aktif dalam kegiatan peluncuran dengan memamerkan bahan atau olahan pangan lokal dari berbagai wilayah di Manggarai Barat.
Peluncuran Forum Multipihak Sistem Pangan ini menjadi langkah baru bagi Kabupaten Manggarai Barat untuk terus melakukan kolaborasi multipihak secara bermakna tanpa meninggalkan siapapun. Forum Multipihak Sistem Pangan ini juga menjadi bagian dari wujud optimisme dalam menjawab tantangan krisis iklim melalui transformasi sistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan di Manggarai Barat.