Penyusun: Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP)
Peneliti: Said Abdullah, Jagat Patria
Halaman: 7
Format: PDF
Kakao dan kopi merupakan komoditas penting bagi Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi devisa negara. Selama periode 2016-2021, dua komoditas ini menyumbang rata-rata 3,51% pada Produk Domestik Bruto (PDB). Namun sayangnya komoditas ini menghadapi berbagai tantangan yang serius. Tantangan tersebut terdapat pada sisi produksi, regenerasi petani, kapasitas petani dan kelembagaannya, serta pasar dan kebijakan. Dalam rangka menelaah lebih jauh situasi dan tantangan pengembangan komoditas kakao dan kopi, maka dilakukan penggalian informasi dan data melalui teknik diskusi terfokus. Diskusi terfokus dilakukan dengan melibatkan sebelas peserta yang berasal dari unsur perguruan tinggi, petani, asosiasi/kelompok petani, pemerintah pusat/kementerian, NGO dan pelaku usaha. Hasil diskusi terfokus menunjukkan bahwa jumlah keluarga petani sub sektor perkebunan mengalami penurunan jumlah sebesar 14,82% dibandingkan tahun 2013. Usia petani kakao dan kopi sebagian besar sudah berusia tua, laju regenerasi petani muda rendah. Pada aras produksi, dampak perubahan iklim menyebabkan masalah seperti ketidakpastian musim, kekeringan, banjir, dan ledakan hama penyakit. Selain itu juga terjadi penurunan kualitas lingkungan pertanian (agroekosistem) akibat pengelolaan kebun kakao dan kopi yang tidak diimbangi dengan kapasitas yang memadai dari petani yang sudah berusia tua dan akses teknologi yang terbatas serta diperberat dengan penguasaan lahan yang terbatas dan ketiadaan pendampingan yang intensif. Tantangan lain yang dihadapi adalah sulitnya akses pada sumber pembiayaan sehingga re-planting tidak dapat dilakukan petani. Pada sisi kondisi pemungkin juga ditemukan sejumlah tantangan seperti rendahnya komitmen dan kemauan politik pemerintah mengembangkan sub sector ini yang diindikasikan dari rendahnya infrastruktur pendukung, rendahnya alokasi anggaran dan program serta penyuluh pertanian sub sector perkebunan yang semakin langka. Semua tantangan tersebut menyebabkan terjadinya penurunan produksi dan pendapatan petani dalam jangka panjang dan mendorong terjadinya konversi kebun kakao dan kopi ke komoditas lain.